Pengertian
Pengambilan keputusan karir merupakan sebuah proses dalam memilih sebuah pekerjaan (Zunker, 1994). Sedangkan menurut
Brown
dan Brooks
(dalam Rowland, 2004) mendefinisikan pengambilan keputusan karir sebagai sebuah
proses pemikiran seseorang dalam mengintegrasikan atau menggabungkan pengatahuan tentang dirinya dengan
pengetahuan
suatu
pekerjaan untuk membuat pilihan berkaitan
dengan karir.
Pengambilan keputusan karir menurut
Hartono (2016) adalah suatu proses dinamis dan berkelanjutan untuk
membuat pilihan karir dari beberapa
alternatif pilihan karir yang ada dimasyarakat, berdasarkan
hasil pemahaman
diri
(self-knowledge) dan pemahaman karir (occupational
knowledge).
Setiap
manusia pada dasarnya menginginkan kesejahteraan hidup. Untuk mencapai
keinginan itu, dibutuhkan persiapan karir yang memadai, diantaranya daam
hal
pengambilan keputusan karir, sehingga karir yang
dipilihnya merupakan
keputusan tepat bagi dirinya. Ketepatan pengambilan keputusan karir didasarkan pada kesesuaian
antara apa yang dimiliki dan apa yang
diinginkan
Sharf
(dalam Hartono,
2016).
Sukardi (1993) menyatakan bahwa pengambilan keputusan karir merupakan suatu
proses
dimana
seseorang mengadakan suatu
seleksi
terhadap beberapa pilihan
dalam rencana masa depan. Sejalan dengan
pendapat dari Munandir (1996) menyatakan bahwa keputusan karir yang
dimaksud adalah keputusan yang diambil secara arif dan penuh
telaah serta penuh pertimbangan. Pengambilan keputusan seperti ini mutlak demi
keberhasilan dalam hidupnya kelak dengan
karir
yang dipilihnya tersebut.
Pengambilan keputusan karir menurut Conger adalah usaha menemukan dan melakukan pilihan diantara berbagai
kemungkinan yang timbul dalam proses pemilihan karir. Tolbert (dalam Manrihu,
1992 berpendapat pengambilan
keputusan
karir adalah suatu proses sistematik dimana berbagai data
digunakan dan dianalisis atas dasar
prosedur-prosedur yang
eksplisit, dan hasil-hasilnya dievaluasi sesuai dengan yang
diinginkan. Sedangkan Hollands menyatakan pengambilan keputusan berdasarkan asumsi
mengenai pilihan karier yang diekspresikan atau diungkapkan melalui
kepribadian seseorang; pilihan pekerjaan
merupakan penggambaran ekspresi
seseorang yang terlihat pada motivasi, pengetahuan, kepribadian dan
kemampuan.
Mitchell & Krumboltz
(1987) mengatakan bahwa seseorang mengambil keputusan karir karena ia terlibat dalam berbagai perilaku yang
mengarah
kesuatu karir. Beberapa perilaku-perilaku pengambilan keputusan karir
antara
lain
bersekolah, serta
memasuki program pelatihan, melamar pekerjaan, meningkatkan pekerjaan, perubahan jabatan atau memasuki pekerjaan baru.
Teori pengambilan keputusan karir
menurut
Tiedeman
dan
O’Hara (dalam Manrihu, 1992) menyatakan bahwa identitas
karir individu terbentuk oleh
pengambilan
keputusan
yang menjadi sasaran
pemahaman dan
kehendak
individu.
Pengambilan keputusan merupakan upaya untuk
membantu individu untuk menyadari semua faktor yang melekat pada pengambilan
keputusan
sehingga mereka mampu
membuat pilhan-pilihan yang
didasarkan pada pengetahuan
tentang diri dan informasi lingkungan yang
sesuai.
Pengambilan
keputusan karir adalah suatu proses seleksi atau pemilihan dari beberapa alternatif pilihan karir yang ada,
berdasarkan hasil pemahaman diri dan pemahaman karir serta perilaku pengambilan
keputusan karir meliputi kersekolah, serta memasuki program pelatihan, melamar pekerjaan, meningkatkan pekerjaan, perubahan
jabatan dan memasuki pekerjaan baru.
Aspek
Pengambilan Keputusan Karir
Esensi
dari
sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan
pilihan (Sharf, 1992).
Secara alami,
manusia akan diperhadapkan kepada berbagai pilihan dan secara alami juga ia dilatih mengambil
keputusan dari pilihan-pilihan hidup
yang dialaminya. Oleh karena itu sesungguhnya manusia akan terus menerus menentukan pilihan hidup dari
waktu
ke
waktu
sampai akhir kehidupan.
Proses
inilah
yang disebut
dengan pengambilan keputusan (Sharf, 1992). Jadi, esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilhan. Hanya saja pada
kenyataannya ada individu yang mampu dengan tepat mengambil
keputusan ada juga yang tidak mampu. Berdasarkan uraian tersebut bahwa pengambilan
keputusan karir adalah proses penentuan pilihan karir. Mengantisipasi sebuah pilihan merupakan proses mengarahkan individu
pada suatu pilihan yang tepat.
David V. Tiedeman (Sharf,
1992)
mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih pekerjaan, jabatan atau karir tertentu merupakan suatu rentetan akibat dari keputusan-keputusan
yang dibuat individu pada tahap-tahap kehidupannya di masa lalu. Tiedeman dan O’Hara (Sharf, 1992) membagi
antisipasi dalam membuat keputusan
karir menjadi empat proses, yaitu eksplorasi,
kristalisasi, pemilihan, dan klarifikasi. Tiedeman menegaskan bahwa tahapan tersebut sebagai
panduan dalam mengantisipasi suatu keputusan.
Eksplorasi. Eksplorasi yang dimaksud adalah
penjelajahan terhadap
kemungkinan alternatif keputusan yang akan diambil. Melalui eksplorasi ini, individu mengetahui dengan jelas konsekuensi apa yang akan dialami jika mengambil
keputusannya tersebut.
Kristalisasi. Tiedeman dan O’Hara (Sharf, 1992) berasumsi bahwa kristalisasi merupakan sebuah stabilisasi dari representasi berpikir.
Pada tahap ini, pemikiran dan perasaan mulai terpadu dan teratur. Keyakinan atas
pilihan yang akan diambil menguat.
Pemilihan. Samahalnya dengan perkembangan kristalisasi, proses
pemilihan pun terjadi. Masalah-masalah individu berorientasi
kepada tujuan yang relevan, yaitu individu mulai mengorganisir dalam melengkapi dan menyesuaikan terhadap berbagai pilihan karir masa depan. Sehingga pada tahap ini individu percaya atas
pilihannya.
Klarifikasi. Ketika seorang induvidu membuat keputusan lalu melakukannya, mungkin dalam perjalanannya ada yang lancar mungkin ada yang mempertanyakan kembali karena kebingungan.
Pada saat individu mengalami kebingungan, seharusnya individu tersebut melakukan
eksplorasi kembali, kristalisasi, lalu melakukan pemilihan alternative kembali dan seterusnya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Pengambilan keputusan karir
Ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi Pengambilan keputusan karir siswa yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar.
Berdasarkan menurut Fathurrahman
dan Sulistyorini (2012) faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir siswa dari dalam
diri diantaranya adalah:
Faktor jasmaniah. Faktor
jasmani adalah berkaitan dengan kondisi pada
organ-
organ tubuh manusia yang berpengaruh pada kesehatan manusia.
Siswa yang
memiliki kelainan, seperti cacat tubuh, kelainan fungsi
kelenjar tubuh yang
membawa kelainan tingkah laku dan kelainan
pada indra, terutama indra penglihatan dan pendengaran akan sulit
menyerap
informasi yang diberikan guru
dalam kelas.
Faktor psikologis. Faktor
psikologi yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah faktor
yang berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir
maupun dari apa yang telah
diperoleh dari belajar. Adapun faktor-faktor
psikologis itu adalah: Inteligensi atau
kecerdasan, Kecerdasan adalah kemampuan
belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan
diri dengan
keadaan yang
dihadapinya. intelejensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan
kedalam sistuasi yang
baru dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat. Bakat. Bakat adalah kemampuan
untuk belajar dan kemampuan akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. Dari pengertian diatas jelaslah, bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Minat. Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan
dan
mengenang beberapa kegiatan.
Minat adalah perasaan
senang atau tidak senang
terhadap suatu
objek. Motivasi siswa, dalam pembelajaran motivasi adalah suatau yang
menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau
menguasai materi
pelajaran yang sedang diikutinya. Sikap siswa, sikap
adalah gejala internal yang
berdimensi efektif
berupa kecendrungan untuk mereaksi atau
merespon dengan cara yang
relatif
tetap terhadap
obyek orang, barang, dan
sebagainya baik positif
maupun negatif.
Faktor Internal. Faktor-faktor
internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri
individu sendiri, faktor itu antara lain: 1). Nilai-nilai kehidupan
yaitu ideal-ideal yang dikerjakan oleh seseorang, dimana dan kapan
pun
juga. Sekali terbentuk, nilai-nilai ini memegang peranan yang penting dalam
keseluruhan
perilaku
seseorang dan mempengaruhi seluruh harapan serta lingkup aspirasi dalam hidup,
termasuk bidang pekerjaan yang dipilih dan ditekuni. 2). Taraf intelegensi yaitu taraf kemampuan untuk mencapai
prestasi-prestasi yang dalamnya berpikir memegang peranan penting 3). Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol disuatu bidang usaha kognitif, bidang keterampilan, atau bidang kesenian. 4).
Minat yaitu kecenderungan yang agak menetap
pada seseorang
untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan
bidang itu. 5). Sifat-sifat yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan corak khas pada seseorang, seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, ceroboh, dan banyak lagi. 6). Pengetahuan yaitu
informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan tentang diri sendiri. 7) Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik dimiliki seseorang seperti tinggi badan, tampan
dan tidak tampan, ketajaman penglihatan jenis kelamin.
Faktor Eksternal. Sedangkan faktor dari luar, yang dapat mempengaruhi Pengambilan keputusan karir adalah: Faktor keluarga, Keluarga merupakan tempat
pertamakali anak merasakan pendidikan, karena
didalam keluargalah anak
tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga secara langsung maupun tidak langsung keberadaan keluarga akan
mempengaruhi keberhasilan
belajar anak. Status sosial-ekonomi keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua,
tinggi rendahnya
pendapatan orang tua, jabatan ayah atau
ibu,
daerah tempat tinggal dan suku bangsa.
Faktor sekolah, Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang
baik dapat mendorong untuk
belajar yang lebih giat. Pendidikan
pengaruh dari sekolah yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik
oleh staf petugas bimbingan tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja,
tinggi rendahnya status sosial, jabatan,
dan kecocokan jabatan
tertentu untuk anak laki-laki atau perempuan.
Lingkungan masyarakat, Lingkungan masyarakat jugak
merupakan salah
satu faktor yang tidak sedikit mempengaruhi terhadap hasil belajar. Karena
lingkungan alam sekitar
sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi anak,sebab
dalam kehidupan sehari-hari
anak
akan
lebih banyak
bergaul dengan lingkungan
dimana anak
itu berada.
DAFTAR PUSTAKA
Munandir.
1996. Program Bimbingan Karier Di Sekolah. Jakarta: Jalan Pintu Satu.
Sharf. 1992. Applying Career Development Theory of
Counseling. California: Wadswort, inc.
Hariadi Ahmad dan Aluh Hartati. 2016. Panduan
Pelatihan Self Advocacy Siswa SMP untuk Konselor Sekolah. LPP Mandala.
Mataram
Zunker, V. G. 2006. Career counseling: a holistic approach. (L. Gebo, Ed.).
Singapore: Thomson.