Pengertian
Keterampilan Berkomunikasi
Keterampilan komunikasi
merupakan simbol dan sikap tubuh dalam menyatakan ide, menyatakan pikiran, mengungkapkan
pendapat, mengungkapkan perasaan, mendengarkan apa yang dikatakan orang lain,
menyatakan pertayaan, menerima kritikan dan komentar dari orang lain, serta
memiliki keterampilan negosiasi dalam berkomunikasi secara verbal maupun non
verbal (Van Reusen, 1996).
Komunikasi meliputi
pengirim pesan, penerima pesan, pesan atau informasi, media, dan umpan balik.
Informasi dapat berupa bahasa atau simbol yang disampikan melalui media
tertulis atau tidak tertulis atau melalui lambang dan gambar. Umpan balik
berguna bagi pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan yang disampaikan
kepada penerima pesan sudah dimengerti atau belum, sehingga terdapat kesamaan
presepsi atara pengirim pesan dan penerima pesan (Rakhmat, 2009).
Dalam buku Understanding Human Communication oleh
Adler dan Rodman (2006), menjelaskan dalam proses komunikasi atara dua orang
atau lebih terdapat beberapa elemen mendasar yang perlu di mengerti antara
lain:
a)
Tujuan, gagasan, dan
perasaan pesan, cara mengirim pesan, dan pesan yang akan dikirim.
b)
Simbol pesan dari
pengirim: memaknai ide, perasaan dan maksud pesan yang dikirimkan dengan tepat
c)
Mengirimkan pesan kepada
penerima pesan
d)
Tahap memaknai pesan
e)
Pemaknaan oleh penerima
pesan yaitu menginterprestasikan maksud pesan yang disampaiakan. Interprestasi
penerima pesan tergantung bagaimana penerima pesan memahami isi pesan dan
maksud pengirim pesan.
f)
Tanggapan pribadi
penerima pesan untuk mengiterprestasikan pesan
g)
Gangguan-gangguan dalam
proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Gangguan
yang dimakasud adalah beberapa aspek yang mempengaruhi proses komunikasi.
Gangguan pada pengirim pesan seperti sikap, prasangka, kerangka berfikir,
kesesuaian bahasa atau ekspresi dari pesan. Gangguan pada penerima pesan berupa
sikap, latar belakang, pengalaman yang mempengaruhi proses pemahaman pesan.
Pada saluran komunikasi bentuk gangguan seperti: 1) situasi lingkungan, apakah
tenang, atau ramai. 2) masalah pengucapan seperti: gagap, dan 3)
perilaku-perilaku yang mengganggu, seperti kecenderungan mengomel dan lain-lain
(Adler & Rodman, 2006).
Suatu komunikasi dapat
dikatakan efektif manalkala kedua belah pihak yaitu pengirim dan penerima pesan
terjadi kesamaan dalam meninterprestasikan pesan, maka komunikasi tersebut
dapat dikatakan sebagai komunikasi yang tidak efektif (Rakhmat, 2009).
Dalam mengungkapkan
pendapat, perasaan, mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, menyatakan
pertayaan harus dikemukakan secara verbal kepada orang lain secara langsung,
jujur, tidak menyakiti orang lain dan sesuai dengan situasi. Ada bebrapa alasan
mengapa mengungkapkan pendapat, ide persaaan kepada orang lain itu sangat
penting karena dapat: 1) meingkatkan konsep diri yang positif, 2) meningkatkan
keterampilan komunikasi, 3) dapat memberi kepuasan pada hubungan antara
pribadi, 4) orang lain dapat mengenal diri anda dengan lebih baik (Rakhmat,
2009).
Daftar
Pustaka
Adler,
R. B. & Rodman, G. 2006. Understanding
Human Communication, Ninth Edition. New York. Oxford University Press.
Rakhmat,
J. 2009. Psikologi Komunikasi.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Van
Reusen, A. K. 1996. The Self-Advocacy Strategy for Education and Transition
Planning. Journal Intervention in School
and Clinic. Vol. 32. No.1: 49 – 54.
No comments:
Post a Comment