Reflection of feelings teknik yang digunakan konselor untuk
menyatakan kembali pernyataan klien dengan kata-kata yang ada dibalik
(dibelakang) pernyataan klien. Kata-kata ini berupa kata-kata sifat baik yang
negative maupun yang positif.
Brammer (1982):
mengartikan reflection of feeling: adalah
usaha yang dilakukan oleh konselor yang diungkapkan dengan kata-kata untuk
menguraikan katakata baru yang diekspresikan oleh konseli. Se1anjutnya menurut
Sunardi (1991) reflection of feeling atau
pemantulan perasaan klonseli adalah
suatu respon yang dibuat oleh konselor dengan ungkapan kata-katanya sendiri
untuk mengkomunikasikan perasaan konseli, baik verbal maupun nonverbal.
Pernyataan dari konselor tersebut menyempurnakan secara tepat ungkapan konseli
yang dinyatakan secara tidak langsung. Dalam refleksi perasaan konseli,
konselor dituntut untuk mendengarkan dengan hati-hati pernyataan konseli dengan
mengatakan dengan kata-kata lain isi dan pesan konseli, tetapi tidak menekankan
pada perasaan yang diungkapkan konseli.
Menyadari bahwa konselor
tidak yakin benar akan ketepatan kata-kata sifat yang dikemukakan, maka bentuk
pemantulan perasaan biasanya didahului dengan kata-kata, seperti: (1) agaknya, (2) rupa-rupanya, (3) barangkali,
(4) nada-nadanya, (5) kelihatannya, (6) sepertinya, (7) nampaknya,(8) kiranya
9) kedengarnya, 10) agaknya, dll.
Teknik reflecting filing, teknik yang paling tepat untuk
mengidentifikasi perasaan klien dengan pertayaan terbuka, seperti; “bagaimana
perasaan anda tentang….”, baik itu yang
merupakan pertayaan yang menyatakan tentang kerugian klien atau terasa
menyakitkan seperti; “nanpaknya anda merasa marah pada mereka?”.
Ada kesukaran dalam
penerapan teknik ini. Dua hal yang menyebabkan: 1). Adanya kecenderungan “stereotype” (menggunakan kata-kata
sifat yang sama) di dalam kata-kata pendahuluan, dan 2). Timing: waktu yang
tepat. Reflection of feeling menurut Brammer
(1982), dibedakan ke dalam beberapa jenis yaitu:(I) releksi langsung atau immediate reflection. Jenis ini
terdiri dari pengulangan pernyataan perasaan konseli saat ini (now). (2)
Refleksi kesimpulan atau summary
reflection, adalah metode yang menyimpulkan secara bersama-sama dalam
satu kalimat dari beberapa ekspresi perasaan sebelumnya. (3) Refleksi akhir
atau termination reflection,
adalah teknik yang termasuk bagian dan kesimpulan dan merupakan aspek penting
dari segala bagian konseling. Refleksi akhir juga memasukkan bagian-bagian
khusus isi kesimpulan prosedur konseling Reflection
of feeling membantu konseli untuk merasa dipahami secara mendalam.
Sebagian besar konseli
yang merasa terganggu akan bersikap defensif dan merasa tidak dipahami. Tetapi
ketika konselor menggunakan teknik ini, ketakutan mereka atas perasaan tidak diterima,
mulai berkurang. Menurut Okun (1987) teknik reflection off feeling ini memberikan sebuah fungsi untuk
mendorong dan merupakan teknik yang paling efektif untuk digunakan pada fase
awal dan pertengahan konseling.
Teknik-teknik dalam reflection of feeling yaitu: 1). A
sentence stem using, untuk menerima informasi tentang dimulainya refleksi
perasaan klien, contohnya; “tampaknya anda merasa . . .”, “kedengarannya anda
seperti…”, 2). A feeling label, contohnya; “tampaknya anda merasa buruk tentang
. . .”, “sepertinya anda anda bener-benar merasa lemah . . .”, “kelihatannya
anda bahagia/sedih sekali”, 3) A context or brief paraphrase, berfungsi untuk
memperluas refleksi perasaan klien, contohnya; “tampaknya anda merasa buruk
tentang semua hal yang terjadi atas masa lalu anda”. 4). The tense of the
reflection may be important, karena masa sekarang lebih berguna atau bermanfaat
dari pada masa lalu, dan tidak ada salahnya untuk menijau masa lalu karena bisa
membantu dalam berpikir kembali, 5). A
check-out, berfungsi membantu terhadap perasaan klien yang tidak terucapkan,
misalnya “anda merasa marah hari ini?”, “saya mendengar anda dengan jelas”.
Selain itu, teknik reflection of feeling juga membantu
memutuskan lingkaran neuritis yang sering dialami konseli dan juga menantang
tiap-tiap konseli untuk mengambil
tanggung jawab atas diri mereka sendiri. Manfaat lain
penggunaan reflection of feeling dalam
proses konseling menurut Brammer (1995) adalah: (a) membantu individu untuk
merasa dipahami secara mendalam, (b) konseli merasa bahwa perasaan menyebabkan
tingkah laku, (c) memusatkan evaluasi pada konseli, (d) membeni kekuatan untuk
memilih, (e) memperjelas cara berfikir konseli, (1) menguji kedalaman
motif-motif konseli.
Hal-hal yang perlu
diperhatikah dalam reflection of
feeling menurut Brammer (1995) adalah (a) menghindari stereotip, (b)
memilih waktu yang tepat untuk merespon pernyataan konseli, (c) menggunakan
kata-kata perasaan yang melambangkan perasaan/sikap konseli secara tepat, (d)
menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan dengan kondisi klien.
Contoh reflecting feeling:
1
|
Klien
|
“Pak, saya
sudah belajar dengan giat sebelum menghadapi mid semester, tetapi nilai yang
saya terima jauh dibawah yang saya harapkan”
|
Kon
|
“sepertinya
Anda merasa kecewa terhadap nilai mid semester yang anda terima”
|
|
2
|
Klien
|
“Saya tak
tahu, ia selalu mengindar. Saya jadi gila. Herman pulang, tak berkata
apa-apa, langsung putar tv. Jika saya coba taya, ia memalingkan muka. Tak
tahu apa yang harus saya lakukan. Saya tidak bisa berbuat apa”
|
Nonverbal encourager : (anggukan kepala)
|
||
Key-ward encouragers: “Menghidarimu?”. “Jadi gila”, (focus pertama pada isi, dan kedua pada
emosi)
|
||
Restatement : “jika anda coba taya ia memalingkan muka”?
|
||
Paraphrase : “Herman menhindarimu dan kamu tak tahu harus berbuat apa?”
|
||
Reflecting feeling : “Anda benar-benar frustasi menghadapi situasi itu”
|
3
|
Ce
|
“Ya,
begitulah bu. Bahkan saat ini saya tidak mempunyai teman karip satu kelas.
Sepertinya mereka memang benar-benar menghindar dari saya”
|
Kata
penuntun/(clue): menghindari
|
||
Co
|
“Agaknya anda tersingkirkan (terkucilkan)”.
|
|
4
|
Ce
|
“Gak tahu pak, saya juga belum tahu mau bekerja apa
dan kemana mau bekerja. Yang terpikir saat ini adalah agar saat ini saya
memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan diri saya, terutama untuk biaya
kuliah saya”
|
Kata
penuntun/(clue): mau bekerja apa
|
||
Co
|
“Agaknya anda merasa gelisah (resah) karena
anda belum mendapat pekerjaan”.
|
|
5
|
Ce
|
Hanya….,mulai tidak boleh ikut kamping sama
teman-teman. Saya sekarang kan aktif di pencipta alam, gak boleh main ke
rumah temanteman malam-malam, tidak boleh membunyikan radio keras-keras, dan
masih banyak lagi Bu”
|
Co
|
“Sepertinya anda kecewa”
“Kelihatannya anda merasa gundah”
“Kelihatannya anda sedih”
“Kelihatannya and amerasa tertekan”. (paling bagus, yang lainnya tidak salah hanya belum
mewakili keseluruhan makna pernyataan klien)
|
No comments:
Post a Comment