Berbakti dengan Ilmu

"Dalam meraih keberhasilan akan penuh dengan tantangan"

December 7, 2017

PEMANTULAN PERASAAN DALAM KOMUNIKASI KONSELING



Reflection of feelings teknik yang digunakan konselor untuk menyatakan kembali pernyataan klien dengan kata-kata yang ada dibalik (dibelakang) pernyataan klien. Kata-kata ini berupa kata-kata sifat baik yang negative maupun yang positif.
Brammer (1982): mengartikan reflection of feeling: adalah usaha yang dilakukan oleh konselor yang diungkapkan dengan kata-kata untuk menguraikan katakata baru yang diekspresikan oleh konseli. Se1anjutnya menurut Sunardi (1991) reflection of feeling atau pemantulan perasaan  klonseli adalah suatu respon yang dibuat oleh konselor dengan ungkapan kata-katanya sendiri untuk mengkomunikasikan perasaan konseli, baik verbal maupun nonverbal. Pernyataan dari konselor tersebut menyempurnakan secara tepat ungkapan konseli yang dinyatakan secara tidak langsung. Dalam refleksi perasaan konseli, konselor dituntut untuk mendengarkan dengan hati-hati pernyataan konseli dengan mengatakan dengan kata-kata lain isi dan pesan konseli, tetapi tidak menekankan pada perasaan yang diungkapkan konseli.
Menyadari bahwa konselor tidak yakin benar akan ketepatan kata-kata sifat yang dikemukakan, maka bentuk pemantulan perasaan biasanya didahului dengan kata-kata, seperti: (1) agaknya, (2) rupa-rupanya, (3) barangkali, (4) nada-nadanya, (5) kelihatannya, (6) sepertinya, (7) nampaknya,(8) kiranya 9) kedengarnya, 10) agaknya, dll.
Teknik reflecting filing, teknik yang paling tepat untuk mengidentifikasi perasaan klien dengan pertayaan terbuka, seperti; “bagaimana perasaan anda tentang….”,  baik itu yang merupakan pertayaan yang menyatakan tentang kerugian klien atau terasa menyakitkan seperti; “nanpaknya anda merasa marah pada mereka?”.
Ada kesukaran dalam penerapan teknik ini. Dua hal yang menyebabkan: 1). Adanya kecenderungan “stereotype” (menggunakan kata-kata sifat yang sama) di dalam kata-kata pendahuluan, dan 2). Timing: waktu yang tepat. Reflection of feeling menurut Brammer (1982), dibedakan ke dalam beberapa jenis yaitu:(I) releksi langsung atau immediate reflection. Jenis ini terdiri dari pengulangan pernyataan perasaan konseli saat ini (now). (2) Refleksi kesimpulan atau summary reflection, adalah metode yang menyimpulkan secara bersama-sama dalam satu kalimat dari beberapa ekspresi perasaan sebelumnya. (3) Refleksi akhir atau termination reflection, adalah teknik yang termasuk bagian dan kesimpulan dan merupakan aspek penting dari segala bagian konseling. Refleksi akhir juga memasukkan bagian-bagian khusus isi kesimpulan prosedur konseling Reflection of feeling membantu konseli untuk merasa dipahami secara mendalam.
Sebagian besar konseli yang merasa terganggu akan bersikap defensif dan merasa tidak dipahami. Tetapi ketika konselor menggunakan teknik ini, ketakutan mereka atas perasaan tidak diterima, mulai berkurang. Menurut Okun (1987) teknik reflection off feeling ini memberikan sebuah fungsi untuk mendorong dan merupakan teknik yang paling efektif untuk digunakan pada fase awal dan pertengahan konseling.
Teknik-teknik dalam reflection of feeling yaitu: 1). A sentence stem using, untuk menerima informasi tentang dimulainya refleksi perasaan klien, contohnya; “tampaknya anda merasa . . .”, “kedengarannya anda seperti…”, 2). A feeling label, contohnya; “tampaknya anda merasa buruk tentang . . .”, “sepertinya anda anda bener-benar merasa lemah . . .”, “kelihatannya anda bahagia/sedih sekali”, 3) A context or brief paraphrase, berfungsi untuk memperluas refleksi perasaan klien, contohnya; “tampaknya anda merasa buruk tentang semua hal yang terjadi atas masa lalu anda”. 4). The tense of the reflection may be important, karena masa sekarang lebih berguna atau bermanfaat dari pada masa lalu, dan tidak ada salahnya untuk menijau masa lalu karena bisa membantu dalam berpikir kembali,  5). A check-out, berfungsi membantu terhadap perasaan klien yang tidak terucapkan, misalnya “anda merasa marah hari ini?”, “saya mendengar anda dengan jelas”.
Selain itu, teknik reflection of feeling juga membantu memutuskan lingkaran neuritis yang sering dialami konseli dan juga menantang tiap-tiap konseli untuk mengambil
tanggung jawab atas diri mereka sendiri. Manfaat lain penggunaan reflection of feeling dalam proses konseling menurut Brammer (1995) adalah: (a) membantu individu untuk merasa dipahami secara mendalam, (b) konseli merasa bahwa perasaan menyebabkan tingkah laku, (c) memusatkan evaluasi pada konseli, (d) membeni kekuatan untuk memilih, (e) memperjelas cara berfikir konseli, (1) menguji kedalaman motif-motif konseli.
Hal-hal yang perlu diperhatikah dalam reflection of feeling menurut Brammer (1995) adalah (a) menghindari stereotip, (b) memilih waktu yang tepat untuk merespon pernyataan konseli, (c) menggunakan kata-kata perasaan yang melambangkan perasaan/sikap konseli secara tepat, (d) menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan dengan kondisi klien.

Contoh reflecting feeling:

1
Klien
“Pak, saya sudah belajar dengan giat sebelum menghadapi mid semester, tetapi nilai yang saya terima jauh dibawah yang saya harapkan”
Kon
“sepertinya Anda merasa kecewa terhadap nilai mid semester yang anda terima”
2
Klien
“Saya tak tahu, ia selalu mengindar. Saya jadi gila. Herman pulang, tak berkata apa-apa, langsung putar tv. Jika saya coba taya, ia memalingkan muka. Tak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya tidak bisa berbuat apa”
Nonverbal encourager : (anggukan kepala)
Key-ward encouragers: “Menghidarimu?”. “Jadi gila”, (focus pertama pada isi, dan kedua pada emosi)
Restatement : “jika anda coba taya ia memalingkan muka”?
Paraphrase : “Herman menhindarimu dan kamu tak tahu harus berbuat apa?”
Reflecting feeling : “Anda benar-benar frustasi menghadapi situasi itu”

3
Ce
“Ya, begitulah bu. Bahkan saat ini saya tidak mempunyai teman karip satu kelas. Sepertinya mereka memang benar-benar menghindar dari saya”

Kata penuntun/(clue): menghindari
Co
“Agaknya anda tersingkirkan (terkucilkan)”.
4
Ce
“Gak tahu pak, saya juga belum tahu mau bekerja apa dan kemana mau bekerja. Yang terpikir saat ini adalah agar saat ini saya memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan diri saya, terutama untuk biaya kuliah saya”

Kata penuntun/(clue): mau bekerja apa
Co
“Agaknya anda merasa gelisah (resah) karena anda belum mendapat pekerjaan”.
5
Ce
Hanya….,mulai tidak boleh ikut kamping sama teman-teman. Saya sekarang kan aktif di pencipta alam, gak boleh main ke rumah temanteman malam-malam, tidak boleh membunyikan radio keras-keras, dan masih banyak lagi Bu”
Co
“Sepertinya anda kecewa”
“Kelihatannya anda merasa gundah
“Kelihatannya anda sedih
“Kelihatannya and amerasa tertekan”. (paling bagus, yang lainnya tidak salah hanya belum mewakili keseluruhan makna pernyataan klien)


No comments: